Selasa, 18 November 2008

BaH@ya Pem@ka!@N MP3


Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu : MP3

MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

Bagi pecinta musik tampaknya mengetahui bahwa musik yang keras dapat merusak pendengaran, akan tetapi kebanyakan tidak mempedulikannya, demikian kesimpulan sebuah penelitian skala kecil.

Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak muda umumnya menyadari dentuman musik MP3 dapat membahayakan telinganya. Akan tetapi kebanyakan mereka biasanya menggunakan perangkat MP3 pada volume maksimum dan tidak berniat mengubahnya, dan mereka mengabaikan resiko pada dirinya sendiri.
Journal of Pediatrics memuat sebuah tulisan dari seorang ahli yang mengatakan bahwa para remaja menyadari bahaya akibat tingginya volume suara, akan tetapi mereka yakin bahwa mereka memiliki resiko rendah kehilangan pendengaran.

Tim ahli kesehatan mengemukakan mengingatkan perihal penggunaan perangkat MP3 dan pengaruh jangka panjangnya, serta konsekuensi kemampuan pendengaran yang tidak dapat disembuhkan.”

Kita harus menyadari resiko masalah pendengaran yang disebabkan oleh perangkat MP3. Volume 90 desibel (dB) atau diatasnya, dipercaya dapat merusak pendengaran. Tetapi diperlukan tingkat kebisingan hingga 120 dB - 140 db untuk mencapai kondisi yang tidak nyaman atau menyakitkan.

Sebenarnya produsen MP 3 dapat melengkapi perangkat MP3 dengan indikator yang memperlihatkan tingkat volume dalam bentuk desibel, dengan tanda lampu indikator mati apabila tingkat desibel telah mencapai daerah ‘bahaya’.

Para ahli kesehatan merekomendasikan persyaratan utama pengguna MP3 untuk tidak mengatur volume suara 60 persen lebih tinggi dari kapasitas penuh saat menggunakan ear bud-nya, seperti pada iPods. Bagi tipe headphones yang menutup penuh telinga, peneliti merekomendasikan 70 persen sebagai batas maksimum.


Berbagai sumber

0 komentar:

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver